Sepuluh
Hari
Pertama saya lihat sebuah poster
dari grup whatsApp dengan gambar temanku sebagai penyaji materi pada Virtual
Coordinator (VCI) Batch 2. “Wah…keren, hebat ya dia…Apakah saya mampu seperti
dia? Penasaran…apa sebenarnya VCI itu…”. Begitu yang terlintas dipikiranku. Suatu
hari mata saya terbelalak saat melihat share dari temanku tentang pendaftaran
VCI Bacth 3 Jakarta1. Tanpa pikir lagi langsung klik dan isi form pendaftaran, saya
harus bisa!
Hari berganti hari, akhirnya
masuklah dalam grup wa VCI 35. Bergabung dengan teman-teman yang hebat (begitu
para instruktur sering menyebut para ‘guru hebat’). Mendapat sebutan ‘guru
hebat’ dalam komunitas VCI cukup membuat menggeliat semangat muda saya untuk
berkarya. Padahal usia saya sudah setengah abad lebih, lho.
Bicara soal usia, saya sudah punya
tiga orang putri. Satu hal yang selalu ada dibenakku, saya ingin mereka selalu
melakukan kegiatan positif dan tidak menunda-nunda pekerjaan. Dengan mengikuti
kegiatan VCI saya ingin menyemangati mereka dengan memberi contoh nyata.
Mulailah saya dengan mengantongi ijin anggota keluarga kecilku. Targetku
maksimal sepuluh hari bisa masing-masing dua kali host, presenter dan
moderator. Bagimana cara menjadi host, presenter dan moderator? Saya yakin bisa
karena dari chat wa saya merasakan para instruktur sangat perhatian, sabar dan
ramah. Pede banget kalau saya pasti bisa ya…..
Pertama yang saya lakukan adalah
membuka webex. Wuih….bisa, saya bisa melihat, mendengar tapi suara saya tak
terdengar. Langsung ambil hp, chat dengan salah satu instruktur. Ternyata
jemariku mengarah ke bu Fajro, karena semangat yang luar biasa tanpa basa-basi
langsung pada point persoalan tentang webex. Lancar buka webex. Lanjut…membuat
flyer, saya coba belajar dari link
tutorial youtube ‘lima menit membuat poster’. Ku instal canva dan kucoba,
wah…asyik juga ya bisa buat flyer pribadi, ada fotoku di sana. Berhasil juga
membuat flyer. Rasanya aku secepatnya harus bisa merekam, mengupload dan
membuat presensi. Hari-hari berlalu akhirnya aku bisa bertugas merekam dengan
menggunakan FastStone Capture. Membuat presensi menggunakan zoho, ada kesulitan
juga, langsung kutanya bu Fajro instruktur tersayang. Sudah tentu akhirnya instruktur dapat
mengatasi masalah tanpa masalah.
Tibalah tanggal 4 Maret 2019 ada
diskusi umum bersama pak Gatot dari Seameo.
Kucoba buka webex dan isi absen, akhirnya berhasil. Kucoba bertanya
melalui chat tetapi belum berhasil ditanggapi,
bahagia rasanya meskipun hanya bisa sebagai pendengar.
Target waktu perjuangan sepuluh hari
untuk host, presenter dan pemateri masing-masing dua kali sudah berkurang. Pertama
kuberanikan diri sebagai moderator, deg deg pyar juga rasanya….tapi akhirnya selesai
juga.
Pada presentasi pertama kuambil
materi geogebra. Ada yang membuat saya agak kecewa, pesertanya sedikit, saat
itu memang jam pulang kerja 15.30 sesi 5. Dan satu lagi geogebra terinstal
dilaptop yang ada di rumah jadi saya tak bisa mempraktekan secara langsung. Tapi
saya sudah mempresentasikan melalui powerpoint dan kutampilkan video
pembelajaran dengan geogebra yang kulakukan saat mengajar. Presentasi pertamaku
berjalan lancar.
Presentasi kedua aku mencari-cari
materi. Mau yang materi IT rasanya waktunya terlalu mendesak. Ah, akhirnya
kuambil yang terdekat dengan lingkungan kerjaku saja. “Peran Keluarga terhadap
Keberhasilan Pendidikan Karakter di Sekolah” itu judul presentasi kedua.
Alhamdulillah, semua berjalan lancar. Ada rasa puas, bangga dan rasa percaya
diri yang tumbuh.
Hari- hari selanjutnya saya berhasil
menjadi moderator, host dan presenter. Sambil tak lupa bertugas sebagai pembuat
absensi dan merekam serta mengupload. Pengalaman upload pertama saat pak Diaz
menjadi moderator. Wah…aku ternyata bisa.
Tinggal berapa hari lagi targetku
harus selesai sampai isi kantong tugas? Dua hari lagi. Kebut….Saat itu sabtu
pagi, saya di ruang tamu, seperti biasa saya libur tidak mengajar. Disaat ku
mengupload rekaman ke youtube, putri terkecilku mendekatiku dan berkata lirih,
“Mama di depan laptop terus, jadi nggak masak. Beli makanan terus”. Aku peluk
dia. Aku berkata penuh rasa sayang,” Maafkan mama ya, sebentar lagi, dua hari
lagi selesai kok. Lihat mama jadi presenter. Mama bisa bikin Flyer”. Ia
tersenyum dan berkata “ Mamaku hebat”. Aku merasa lega, ternyata semua sangat
mendukungku. Aku tak mau kecewakan mereka. Aku harus berhasil lulus.
Kucoba kumpulkan file untuk isi
kantong tugas. Tapi ada satu yang kurang, presensi host yang kedua. Ternyata
aku lupa isi absensi. Akhirnya kucoba ulang jadi host lagi. Tak apalah, tambah
ilmu berarti.
Hari kesepuluh. Selesai semua
persiapan isi kantong tugas. Absensi, flyer dan unggahan video ke youtube.
Kucoba isi kantong tugas. Harus dua kali kuisi karena ada kesalahan propinsi,
yah…ulang lagi. Akhirnya laporan ke kanton tugas terkirim. Bahagia rasanya.
Saat aku mulai tersenyum lega.
Tiba-tiba kubuka chat wa dari pak Kacep, “Bu Indri, mohon dikirim rekaman vicon
ke saya”. Hah….aku terperanjat. Terasa jantungku berhenti berdetak. Rekaman
vicon? Cepat kubuka buku catatanku. Iya! Aku ada tugas rekam saat itu, tapi aku
lupa, ketiduran. Berkali-kali saya berpikir mau jawab apa ya? Kalau kujawab
sejujurnya rasanya kok malu akan keteledoranku. Akhirnya aku jawab, “Maaf pak,
rekamannya rusak”. Untunglah ada yang membackup dan semua dapat teratasi. Ya
Allah, ampuni aku telah tak berkata jujur. Maafkan juga teman-temanku.
Target sepuluh hariku tercapai.
Meskipun terasa bagai berlari dikejar-kejar badai tsunami. Terengah-engah,
mencari tempat berlabuh. Pelabuhanku para instruktur yang selalu mengatasi
kesulitanku, tak ketinggalan juga teman-teman seperjuangan di VCI. Dukungan
instruktur luar biasa, sangat sabar menjawab pertanyaanku yang terus
tanya-tanya. Mereka sangat super sabar membimbing peserta sampai bisa membuat
flyer, merekam, unggah ke youtube dan membuat presensi juga cara menjadi host,
presenter dan moderator. Tapi ada hal yang harus dievaluasi. Target boleh
tercapai tapi harus tetap tenang dan catat semua tugas sehingga tak ada yang
terlupakan.
Terimakasih para instruktur, teman-teman
seperjuangan di VCI 35 Jakarta1, juga tak lupa keluarga kecilku, khususnya si
bungsu. Mereka semua sangat mendukungku. Terimakasih semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar