Kamis, 25 Juli 2019


Sepuluh Hari
            Pertama saya lihat sebuah poster dari grup whatsApp dengan gambar temanku sebagai penyaji materi pada Virtual Coordinator (VCI) Batch 2. “Wah…keren, hebat ya dia…Apakah saya mampu seperti dia? Penasaran…apa sebenarnya VCI itu…”. Begitu yang terlintas dipikiranku. Suatu hari mata saya terbelalak saat melihat share dari temanku tentang pendaftaran VCI Bacth 3 Jakarta1. Tanpa pikir lagi langsung klik dan isi form pendaftaran, saya harus bisa!  
            Hari berganti hari, akhirnya masuklah dalam grup wa VCI 35. Bergabung dengan teman-teman yang hebat (begitu para instruktur sering menyebut para ‘guru hebat’). Mendapat sebutan ‘guru hebat’ dalam komunitas VCI cukup membuat menggeliat semangat muda saya untuk berkarya. Padahal usia saya sudah setengah abad lebih, lho.
            Bicara soal usia, saya sudah punya tiga orang putri. Satu hal yang selalu ada dibenakku, saya ingin mereka selalu melakukan kegiatan positif dan tidak menunda-nunda pekerjaan. Dengan mengikuti kegiatan VCI saya ingin menyemangati mereka dengan memberi contoh nyata. Mulailah saya dengan mengantongi ijin anggota keluarga kecilku. Targetku maksimal sepuluh hari bisa masing-masing dua kali host, presenter dan moderator. Bagimana cara menjadi host, presenter dan moderator? Saya yakin bisa karena dari chat wa saya merasakan para instruktur sangat perhatian, sabar dan ramah. Pede banget kalau saya pasti bisa ya…..
            Pertama yang saya lakukan adalah membuka webex. Wuih….bisa, saya bisa melihat, mendengar tapi suara saya tak terdengar. Langsung ambil hp, chat dengan salah satu instruktur. Ternyata jemariku mengarah ke bu Fajro, karena semangat yang luar biasa tanpa basa-basi langsung pada point persoalan tentang webex. Lancar buka webex. Lanjut…membuat flyer, saya  coba belajar dari link tutorial youtube ‘lima menit membuat poster’. Ku instal canva dan kucoba, wah…asyik juga ya bisa buat flyer pribadi, ada fotoku di sana. Berhasil juga membuat flyer. Rasanya aku secepatnya harus bisa merekam, mengupload dan membuat presensi. Hari-hari berlalu akhirnya aku bisa bertugas merekam dengan menggunakan FastStone Capture. Membuat presensi menggunakan zoho, ada kesulitan juga, langsung kutanya bu Fajro instruktur tersayang.  Sudah tentu akhirnya instruktur dapat mengatasi masalah tanpa masalah.
            Tibalah tanggal 4 Maret 2019 ada diskusi umum bersama pak Gatot dari Seameo.  Kucoba buka webex dan isi absen, akhirnya berhasil. Kucoba bertanya melalui chat tetapi belum berhasil ditanggapi,  bahagia rasanya meskipun hanya bisa sebagai pendengar.
            Target waktu perjuangan sepuluh hari untuk host, presenter dan pemateri masing-masing dua kali sudah berkurang. Pertama kuberanikan diri sebagai moderator, deg deg pyar juga rasanya….tapi akhirnya selesai juga.
            Pada presentasi pertama kuambil materi geogebra. Ada yang membuat saya agak kecewa, pesertanya sedikit, saat itu memang jam pulang kerja 15.30 sesi 5. Dan satu lagi geogebra terinstal dilaptop yang ada di rumah jadi saya tak bisa mempraktekan secara langsung. Tapi saya sudah mempresentasikan melalui powerpoint dan kutampilkan video pembelajaran dengan geogebra yang kulakukan saat mengajar. Presentasi pertamaku berjalan lancar.
            Presentasi kedua aku mencari-cari materi. Mau yang materi IT rasanya waktunya terlalu mendesak. Ah, akhirnya kuambil yang terdekat dengan lingkungan kerjaku saja. “Peran Keluarga terhadap Keberhasilan Pendidikan Karakter di Sekolah” itu judul presentasi kedua. Alhamdulillah, semua berjalan lancar. Ada rasa puas, bangga dan rasa percaya diri yang tumbuh.
            Hari- hari selanjutnya saya berhasil menjadi moderator, host dan presenter. Sambil tak lupa bertugas sebagai pembuat absensi dan merekam serta mengupload. Pengalaman upload pertama saat pak Diaz menjadi moderator. Wah…aku ternyata bisa.
            Tinggal berapa hari lagi targetku harus selesai sampai isi kantong tugas? Dua hari lagi. Kebut….Saat itu sabtu pagi, saya di ruang tamu, seperti biasa saya libur tidak mengajar. Disaat ku mengupload rekaman ke youtube, putri terkecilku mendekatiku dan berkata lirih, “Mama di depan laptop terus, jadi nggak masak. Beli makanan terus”. Aku peluk dia. Aku berkata penuh rasa sayang,” Maafkan mama ya, sebentar lagi, dua hari lagi selesai kok. Lihat mama jadi presenter. Mama bisa bikin Flyer”. Ia tersenyum dan berkata “ Mamaku hebat”. Aku merasa lega, ternyata semua sangat mendukungku. Aku tak mau kecewakan mereka. Aku harus berhasil lulus.
            Kucoba kumpulkan file untuk isi kantong tugas. Tapi ada satu yang kurang, presensi host yang kedua. Ternyata aku lupa isi absensi. Akhirnya kucoba ulang jadi host lagi. Tak apalah, tambah ilmu berarti.
            Hari kesepuluh. Selesai semua persiapan isi kantong tugas. Absensi, flyer dan unggahan video ke youtube. Kucoba isi kantong tugas. Harus dua kali kuisi karena ada kesalahan propinsi, yah…ulang lagi. Akhirnya laporan ke kanton tugas terkirim. Bahagia rasanya.
            Saat aku mulai tersenyum lega. Tiba-tiba kubuka chat wa dari pak Kacep, “Bu Indri, mohon dikirim rekaman vicon ke saya”. Hah….aku terperanjat. Terasa jantungku berhenti berdetak. Rekaman vicon? Cepat kubuka buku catatanku. Iya! Aku ada tugas rekam saat itu, tapi aku lupa, ketiduran. Berkali-kali saya berpikir mau jawab apa ya? Kalau kujawab sejujurnya rasanya kok malu akan keteledoranku. Akhirnya aku jawab, “Maaf pak, rekamannya rusak”. Untunglah ada yang membackup dan semua dapat teratasi. Ya Allah, ampuni aku telah tak berkata jujur. Maafkan juga teman-temanku.
            Target sepuluh hariku tercapai. Meskipun terasa bagai berlari dikejar-kejar badai tsunami. Terengah-engah, mencari tempat berlabuh. Pelabuhanku para instruktur yang selalu mengatasi kesulitanku, tak ketinggalan juga teman-teman seperjuangan di VCI. Dukungan instruktur luar biasa, sangat sabar menjawab pertanyaanku yang terus tanya-tanya. Mereka sangat super sabar membimbing peserta sampai bisa membuat flyer, merekam, unggah ke youtube dan membuat presensi juga cara menjadi host, presenter dan moderator. Tapi ada hal yang harus dievaluasi. Target boleh tercapai tapi harus tetap tenang dan catat semua tugas sehingga tak ada yang terlupakan.
            Terimakasih para instruktur, teman-teman seperjuangan di VCI 35 Jakarta1, juga tak lupa keluarga kecilku, khususnya si bungsu. Mereka semua sangat mendukungku. Terimakasih semua.
           

           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar