Puisi untuk Bunda
Senyummu mengiringi langkah kecilku
menapaki hari yang penuh harap
langkahku kau bimbing
dengan kasih.
Aku telah bisa melangkah perlahan
jauh darimu
tapi,
hatiku tetap bersamamu
meski sekarang
aku tak kan mampu menggenggam tanganmu
tak mampu memelukmu
kau telah tinggalkan aku
hatiku bersamamu
doaku bersamamu ,bahagialah di sisiNYA
Selasa, 24 April 2012
Puisi Senja
ketika redup mulai terasa
mata hati maraba,kemana....apa,
ayun langkah kian lunglai
ada gelora yang masih membara
yang masih bertanya
akan kemana
ujung rambut mulai memudar warnanya
tubuh kian lemah
seiring waktu yang terus merangkak
tapi ....,mata hati tak jua terbuka
apalagi yang dapat menggerakkan hatimu
suka telah membuat terlena
lara tak membuat nurani bicara
akan tiba masanya
tiada yang abadi selamanya
ketika redup mulai terasa
mata hati maraba,kemana....apa,
ayun langkah kian lunglai
ada gelora yang masih membara
yang masih bertanya
akan kemana
ujung rambut mulai memudar warnanya
tubuh kian lemah
seiring waktu yang terus merangkak
tapi ....,mata hati tak jua terbuka
apalagi yang dapat menggerakkan hatimu
suka telah membuat terlena
lara tak membuat nurani bicara
akan tiba masanya
tiada yang abadi selamanya
Langganan:
Postingan (Atom)